Oleh:
Nurhidayah
Siregar, Siti
Khaerunisa, dan Prakas Santoso
(Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan-IPB 2008)
I. Pendahuluan
Terumbu karang, mengingatkan kita pada keindahan kehidupan di
perairan
pantai tropis,
yang tersusun atas berbagai hewan dan tumbuhan dengan warna, bentuk dan ukuran
yang bervariasi. Organisme yang dapat
kita temukan di terumbu karang antara lain; Pisces (berbagai jenis ikan), Crustacea
(udang, kepiting), Moluska (kerang, keong, cumi-cumi, gurita), Echinodermata
(bulu babi, bintang laut, timun laut, lili laut, bintang mengular), Polychaeta
(cacing laut), Sponge, Makroalga (Sargasum, Padina, Halimeda) dan
terutama hewan karang (Anthozoa). Begitu banyak jenis organisme yang hidup di
sana sehingga terumbu karang adalah salah satu ekosistem di permukaan bumi ini
yang memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi.
Karang merupakan penamaan
umum untuk spesies dari kelompok Cnidaria, yang merupakan penyusun utama
terumbu karang, khususnya spesies yang memiliki rangka yang terbuat dari Calsium
Carbonat (CaCO3).
Spesies yang memiliki kerangka keras dikenal dengan nama karang batu ( hard
coral) yang merupakan anggota dari
kelas Anthozoa. Tidak semua anggota Kelas Anthozoa (Filum Cnidaria) dapat
membentuk terumbu, hanya dari kelompok hermatypic coral (ordo
Scleractinia), sedangkan yang tidak membentuk karang disebut ahermatypic
coral (misalnya: anemon, soft coral, akar bahar). Kelompok hermatypic coral tersebut
hidupnya bersimbiosis dengan alga bersel satu zooxanthellae (Symbiodinium
microadriaticum) yang berada pada sel di lapisan endodermis.
II. Filum Cnidaria/Coelenterata
Coelenterata berasal dari kata “koilos” yang berarti rongga tubuh atau
selom dan “enteron” yang berarti usus. Jadi coelenterons/coelernterata berarti
rongga yang berfungsi sebagai usus. Coelenterata hidupnya di perairan laut
maupun air tawar, contoh hydra. Ciri-ciri hewan ini yaitu :
·
Hewan bersel banyak
(multiseluler)
- Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea)
- Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok (medusa)
- Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)
- Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan
- Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia
- Sistem saraf difus (baur)
- Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase medusa.
Coelenterata dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu : Hydrozoa, Scyphozoa,
Anthozoa dan Ctenophora.
·
Hydrozoa
Berasal dari kata hydra , artinya hewan yang
bentuknya seperti ular. Umumnya hidup soliter atau berkoloni. Soliter berbentuk
polip dan yang berkoloni berbentuk polip dan medusa. Contoh : Hydra, Obelia dan
Physalia.
(sumber :
http://www.biosci.ohiou.edu)
·
Scyphozoa
Berasal dari kata scyphos = mangkok.
Memiliki bentuk dominan medusa. Polip bagian atas akan membentuk medusa lalu
lepas melayang di air. Medusa akan melakukan kawin dan membentuk planula
sebagai calon polip. Contoh : Aurelia
aurita (ubur-ubur).
Gambar 3. Ubur-ubur Aurelia
aurita, potongan melintang pada sumbu iradial
(sumber : http://webs.lander.edu)
·
Anthozoa
Berasal dari kata anthos yang berarti bunga.
Hidup di laut bentuk polip, tidak punya fase medusa. Polip bereproduksi secara
aseksual dengan tunas, pembelahan dan fragmentasi. Reproduksi seksual dengan
fertilisasi yang menghasilkan zigot lalu menjadi planula. Contoh : Anemon laut
: Metridium marginatum, Utricina crasicaris. Karang laut : Astrangia denae, Tubiphora musica. Kelas
Anthozoa merupakan penyusun utama karang.
Gambar 4. Metridium exile
(sumber : http://webs.lander.edu)
·
Ctenophora
Beberapa zoolog menganggap ctenophora
merupakan filum tersendiri. Tubuhnya mempunyai lapisan mesoderm, tidak
mempunyai nematoksis dan tentakelnya mengandung zat-zat pelekat untuk menangkap
mangsa.
III. Hewan Karang
Hewan karang atau reef corals (Anthozoa) merupakan penyusun
utama
terumbu karang (coral
reefs), karena mampu membuat "bangunan" dari pengendapan kalsium
karbonat (CaCO3). Secara umum hewan karang hidup berkoloni dalam kerangka
yang terbuat dari kapur yang disebut Corralite serta eksoskeleton yang
diproduksi oleh jaringan epitel. Masing-masing polip yang hidup dalam satu
kerangka dihubungkan oleh jaringan tipis yang disebut cenosark. Untuk
jenis karang yang bersifat hermatipik, pembuatan kerangka dibantu oleh simbion
yang hidup di dalam jaringan karang yang dikenal dengan Zooxanthella yang
merupakan kelompok mikroalga. Spesies yang umum ditemukan dalam jaringan karang
adalah Sybiodinium microadriaticum dari kelompok Dinophyta. Bentuk
simbiosis yang terjadi adalah simbiosis mutualisme dimana zooxanthella membantu
dalam pembuatan kerangka, sedangkan karang memberikan nutrien yang dibutuhkan
oleh Zooxanthella untuk kehidupannya (Veron 1993).
Spesies yang
memiliki kerangka keras dikenal dengan nama karang batu ( hard coral)
yang merupakan anggota dari kelas
Anthozoa. Semua spesies dari kelas Anthozoa bersifat radial simetri,
dimana secara morfologi terkondisikan sebagai hewan yang hidup menetap di dasar
perairan. Kelas Anthozoa dibagi menjadi dua sub kelas yaitu Alcyonaria yang
merupakan kelompok karang lunak yang dicirikan dengan delapan buah tentakel,
sedangkan sub kelas Zoantharia dicirikan dengan enam buah tentakel yang
merupakan kelompok karang keras (Veron, 1993).
Sistem
Pernapasan
Tubuh Anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu ujungnya
terdapat mulut berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang mengandung nematosista.
Ujung yang lain berupa lempeng untuk melekatkan diri pada suatu dasar. Di bawah
mulut terdapat kerongkongan yang disebut stomodeum. Sepanjang stomodeum,
pada satu sisi atau pada kedua sisi terdapat saluran sempit yang bersilia dan
disebut sifonoglifa yang merupakan alat pernapasan yang paling
sederhana.
Gambar 5. Sistem pernapasan pada hewan karang
Sistem Transportasi
Sistem transporatasi hewan karang berlangsung di dalam sel. Makanan
yang telah dicerna didalam rongga gastrovaskuler langsung diserap oleh
sel-sel endoderma penyusun dinding rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, sel-sel
endoderma memberikan makanan ke sel-sel ektoderma secara difusi dan osmosisi.
Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui mulutnya.
Daftar Pustaka
Paonganan.2005.Analisis
Tutupan Karang pada Tiga Pulau di Sekitar Teluk Jakarta. [terhubung berkala] http://www.indomaritimeinstitute.org. Dikunjungi 24 September
2011.
Patria,M.P.2011. Terumbu
karang dan Karang. [terhubung berkala] http://www.terangi.or.id. Dikunjungi 24
September 2011.
Richard.2001. Invertebrate Anatomy OnLine. [terhubung
berkala] http://webs.lander.edu. Dikunjungi 24 September
2011.
Ruppert EE, Fox RS, Barnes RB. 2004. Invertebrate
Zoology, A functional evolutionary approach, 7 th ed. Brooks
Cole Thomson, Belmont CA. 963 pp.
Veron,
J.E.N 1993. Corals of Australia and the Indo-Facific. Honolulu:University of
Hawaii Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar