Rabu, 20 Februari 2013

Bagaimana Melakukan Survei Karang dengan Metode Line Intersept Transect

Oleh: Amrullah Saleh, S.Si

Metode Transek garis (Line Intercept transect/LIT) merupakan metode yang
digunakan untuk mengestimasi penutupan karang dan penutupan komunitas bentos yang hidup bersama karang. Metode ini cukup praktis, cepat dan sangat sesuai untuk wilayah terumbu karang di daerah tropis. Pengambilan data dilakukan pada umumnya di kedalaman 3 meter dan 10 meter, sehingga bagi tim kerja yang terlibat dalam metode ini sebaiknya memiliki keterampilan menyelam yang baik.

a. Tim Kerja
Pengamatan dengan menggunakan metode Transek garis (LIT) membutuhkan paling
sedikit 3 orang anggota tim dengan masingmasing orang mengetahui tugas dan fungsinya, sebagai berikut :
·         1 orang bertugas memasang patok, membentangkan meteran dan menggulungnya kembali.
·        1 orang bertugas sebagai pengamat (observer).
·         1 orang bertugas mengemudikan perahu motor yang digunakan menuju lokasi pengambilan data. Selain itu, bertugas untuk merekam posisi pengambilan sampel dengan GPS.
Seluruh anggota tim harus mengetahui metode ini dengan benar serta
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan prosedur yang ada.

b. Peralatan yang Dibutuhkan
Untuk melakukan pengamatan terumbu karang dengan menggunakan metode LIT
ini diperlukan peralatan sebagai berikut :
1. Kaca mata selam (masker)
2. Alat bantu pernapasan di permukaan air (snorkel)
3. Alat bantu renang di kaki (fins)
4. Perahu bermotor (minimal 5 PK)
5. SCUBA
6. Meteran gulung 50 meter.
7. Patok besi
8. Papan plastik putih yang permukaannya telah dikasarkan dengan kertas pasir
9. Pensil
10. Tas peralatan
11. Tali nilon sepanjang paling sedikit 60 meter
12. Global Positioning System (GPS)

c. Prosedur Kerja
Garis transek dibuat dengan cara membentangkan tali atau rol meter sepanjang 50
m sejajar garis pantai. Transek ini diberi tanda (sebagai transek permanen) dengan
menancapkan besi beton sepanjang 1.2 m sebanyak 5 buah, dengan jarak antara 12.5m (hal tersebut dapat dikondisikan dengan medan dan kondisi peralatan).

Gambar. Cara pemasangan Transek garis (LIT)

Genera atau spesies dari komunitas bentos utama (seperti karang dan alga makro)
serta kategorikategori lifeform kemudian dicatat pada data sheet, oleh penyelam yang
bergerak sepanjang garis yang dibentangkan secara paralel dengan reef crest, pada
kedalaman 3 dan 10 m disetiap lokasi pengamatan. Semua bentuk pertumbuhan karang dan biota yang terletak di bawah transek dicatat.


Gambar Contoh pengukuran dengan metode LIT

Dari contoh pengukuran transek garis diatas, dapat ditulis ke dalam tabel
pengamatan sebagai berikut :
Bentuk pertumbuhan Transisi (cm) Panjang (cm)


d. Analisis Data
Besar persentase tutupan karang mati, karang hidup, dan jenis lifeform lainnya
dihitung dengan rumus (English et al., 1997):
C = a/A x 100%
Dimana :
C = Presentase penutupan lifeform i
a = Panjang transek lifeform i
A = Panjang total transek

Sehingga dari contoh diatas bila diketahui panjang total transek adalah 44 cm, maka
persentase penutupan untuk setiap lifeform yang terukur adalah sebagai berikut :

e. Kategori Tutupan Karang Hidup
Dari presentase tutupan lifeform yang didapat, selanjutnya dapat ditentukan
kualitas tutupan karang hidup diarea tersebut. Kriteria tutupan karang hidup yang umum
dipergunakan adalah sebagai berikut :

Kategori Tutupan karang hidup (%) Kriteria
1 0 – 10 Sangat rendah
2 11 – 30 Rendah
3 31 – 50 Sedang
4 51 – 75 Tinggi
5 76 – 100 Sangat tinggi

f. Penyajian Hasil Pengamatan Dalam Bentuk Peta
Tahap akhir dari hasil survei dilapangan baik dengan metode Manta tow maupun LIT
dituangkan dalam bentuk peta. Peta ini dapat dibuat secara manual (digambar dengan
tangan) atau dengan bantuan perangkat lunak GIS (Geographic Information System). Pada intinya, hasil pengamatan dapat diamati oleh semua pihak dengan mudah, dimana lokasi dan hasil pengamatan dapat diketahui dengan jelas.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar